Sejarah dan Wisata Waduk Cirata

Jaditau.id - Waduk Cirata merupakan salah satu dari tiga waduk ternama di Indonesia yaitu Waduk Jatiluhur, Waduk Cirata, dan Waduk Saguling.

Bendungan Cirata berbentuk genangan air sangat luas atau disebut danau yang mengaliri tiga kabupaten, Cianjur, Purwakarta, dan Bandung Barat.

Waduk Cirata mulai dibangun pada tahun 1980 dan diresmikan oleh Presiden RI kedua Soeharto tujuh tahun kemudian.

Baca Juga: Tempat Wisata di Cianjur, Berikut 30 Nama Daya Tarik Wisata dan Lokasinya

Alasan Bendungan Cirata ini dibangun untuk pembangkit listrik Jawa dan Bali yang hingga saat ini tetap berjalan.

Waduk Cirata ini menopang kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) juga sekaligus menjadi tempat untuk budidaya perikanan, pertanian, pengendali debit air, hingga transportasi air.

- Sejarah Waduk Cirata

Dengan melibatkan kurang lebih 5.000 tenaga Indonesia dan asing yang bahu-membahu menyokong pembangunan Waduk Cirata yang dimulai pada tahun 1982 hingga 1987 ini.

Baca Juga: Pantai Apra Cianjur, Wisata Murah Meriah Tak Bikin Jebol Dompet

Proses pembangunannya dilakukan dengan cara membendung sungai Citarum. Waduk Cirata meliputi wilayah seluas 43.777,6 ha yang terbagi menjadi wilayah daratan seluas 37.577,6 ha dan wilayah perairan seluas 6.200 ha.

Pada tahun 1987, beberapa desa yang masuk dalam wilayah proyek pembangunan Cirata terhapus dari peta, tenggelam dalam genangan air Sungai Citarum dan Sungai Cisokan.

Secara tidak langsung, kondisi ini melahirkan banyak perubahan ekosistem dari semula berupa ekosistem daratan dan perairan mengalir (lentic), berubah menjadi ekosistem perairan tergenang (lotic) dengan volume air maksimum sebanyak ± 2.165 juta meter kubik.

Baca Juga: Wisata Curug Cimahi, Air Terjun Tertinggi yang Indah di Bandung

- PLTA Waduk Cirata